Laporan Laba Rugi adalah salah satu laporan keuangan yang menunjukkan:
- Pendapatan (penghasilan) yang diperoleh oleh perusahaan, dan
- Beban (pengeluaran) yang dikeluarkan perusahaan, selama periode tertentu (misalnya satu bulan atau satu tahun).
Tujuan utama dari laporan ini adalah untuk mengetahui apakah perusahaan mengalami untung atau rugi.
Fungsi Laporan
- Mengetahui kinerja keuangan perusahaan.
- Menjadi dasar pengambilan keputusan bagi pemilik usaha atau manajer.
- Membantu mengevaluasi efisiensi operasional perusahaan.
Komponen Laporan
- Pendapatan (Revenue)
- Uang yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa.
- Contoh: Penjualan produk, pendapatan sewa, dll.
- Harga Pokok Penjualan (HPP)
- Biaya langsung untuk menghasilkan barang/jasa yang dijual.
- Contoh: Biaya bahan baku, upah tenaga kerja produksi, dll.
- Laba Kotor
- Rumus:
Laba Kotor = Pendapatan – HPP
- Rumus:
- Beban Operasional
- Biaya yang dikeluarkan untuk operasional perusahaan.
- Contoh: Gaji karyawan, listrik, air, transportasi, sewa toko, dll.
- Laba/Rugi Bersih
- Rumus Laporan Laba/ Rugi:
Laba/Rugi Bersih = Laba Kotor – Beban Operasional - Jika hasil bernilai negatif ( beban lebih besar dari pada pendapatan ) maka laporan keuangan mengalami kerugian
- Rumus Laporan Laba/ Rugi:
Contoh Sederhana Laporan (Periode: Januari 2025)
Keterangan | Jumlah (Rp) |
---|---|
Pendapatan Penjualan | 10.000.000 |
HPP | 6.000.000 |
Laba Kotor | 4.000.000 |
Beban Operasional | |
– Gaji | 1.000.000 |
– Sewa Toko | 500.000 |
– Listrik dan Air | 200.000 |
Total Beban | 1.700.000 |
Laba Bersih | 2.300.000 |
Jadi, perusahaan mendapatkan laba bersih sebesar Rp2.300.000 selama bulan Januari 2025.