Debian adalah salah satu distribusi Linux yang sangat populer dan dikenal dengan kestabilan, keamanan, dan pendekatannya yang terbuka. Distribusi ini pertama kali dirilis pada tahun 1993 dan sejak itu telah berkembang menjadi salah satu distribusi yang paling berpengaruh dalam dunia Linux.

Sejarah awal

Founder Ian Murdock

Debian didirikan oleh Ian Murdock pada bulan Agustus 1993. Nama “Debian” sendiri diambil dari kombinasi nama Ian dan nama mantan istrinya, Debra. Tujuan utama Debian adalah membangun sistem operasi yang sepenuhnya berbasis pada perangkat lunak sumber terbuka (open source) yang bebas digunakan, dikembangkan oleh komunitas, dan berfokus pada kestabilan serta keamanan.

Pendekatan Filosofi

Debian dikenal dengan pendekatannya yang terbuka dan filosofinya yang terkenal, yang terwakili dalam dokumen “Debian Social Contract” dan “Debian Free Software Guidelines“. Filosofi ini menegaskan komitmen Debian terhadap kebebasan pengguna, kerja sama, dan perangkat lunak sumber terbuka.

Rilis Pertama

Rilis pertama Debian, yang dikenal dengan nama “Debian 0.01”, dilakukan pada bulan September 1993. Pada rilis awal ini belum stabil dan masih dalam tahap pengembangan awal.

Pengembangan dan Rilis Stabil

Selama beberapa tahun berikutnya, Debian mengalami perkembangan yang begitu pesat. Dalam prosesnya, Debian mengadopsi sistem manajemen paket “dpkg” dan sistem manajemen dependensi yang canggih, yang kemudian menjadi dasar bagi banyak distribusi Linux lainnya. Pada tahun 1996, Debian merilis versi stabil pertamanya, Debian 1.1 “Buzz”.

Versi Rilis dan Nama Kode

Setiap versi Debian memiliki kode nama yang diambil dari karakter dalam film Toy Story yang dibuat oleh Pixar. Nama kode ini memberikan identitas unik untuk setiap rilis Debian dan menjadi cara yang unik dan menyenangkan untuk merujuk pada versi-versi tersebut.

  1. Debian 1.1: Buzz (17 Juni 1996)
  2. Debian 1.2: Rex (12 Desember 1996)
  3. Debian 1.3: Bo (2 Juni 1997)
  4. Debian 2.0: Hamm (24 Juli 1998)
  5. Debian 2.1: Slink (9 Maret 1999)
  6. Debian 2.2: Potato (15 Agustus 2000)
  7. Debian 3.0: Woody (19 Juli 2002)
  8. Debian 3.1: Sarge (6 Juni 2005)
  9. Debian 4.0: Etch (8 April 2007)
  10. Debian 5.0: Lenny (14 Februari 2009)
  11. Debian 6.0: Squeeze (6 Februari 2011)
  12. Debian 7.0: Wheezy (4 Mei 2013)
  13. Debian 8.0: Jessie (25 April 2015)
  14. Debian 9.0: Stretch (17 Juni 2017)
  15. Debian 10: Buster (6 Juli 2019)
  16. Debian 11: Bullseye (14 Agustus 2021)

Komunitas dan Proyek Turunan

Debian memiliki komunitas yang besar dan beragam yang terlibat dalam pengembangan dan pemeliharaan distribusi ini. Banyak proyek turunan (derivative projects) yang dibangun di atas Debian, termasuk Ubuntu, Linux Mint, dan banyak lagi. Proyek-proyek ini memanfaatkan fondasi Debian dan memberikan variasi dalam hal penggunaan, antarmuka, dan target pengguna.

Debian telah menjadi salah satu distribusi Linux yang paling penting dan berpengaruh dalam ekosistem perangkat lunak sumber terbuka. Ini terus dikembangkan oleh komunitas yang berdedikasi dan memiliki reputasi yang kuat dalam hal kestabilan, keamanan, dan kebebasan pengguna.

One thought on “Sejarah Debian”
  1. saya pengguna sistem operasi linux, baru tau kalau sejarahnya debian itu nama dari mantan istri dari penciptanya. menarik sekali, semoga informasi ini bisa dimanfaatkan dan diketahui oleh pembacanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *